Selasa, 22 Juli 2014

Tips Membedakan Madu Asli

Cara menguji kadar keaslian madu memang tidak gampang, di samping biayanya juga mahal. Dibutuhkan alat-alat yang canggih untuk  me;lkukan peneliitian tersebut.Salah satu laboratorium tempat pengujian madu terdapat di Bogor. Madu palsu atau tiruan adalah larutan yang menyerupai madu. Dibuat tanpa pertolongan lebah atau menggunakan gula sebagai nektar. Umumnya mempunyai warna sama dengan madu asli.
 Di Indonesia sendiri madu terbagi menjadi dua, yaitu :

Madu hasil lebah ternak
Yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohon-pohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi.
Madu hutan
Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak.
Di masyarakat pada umumnya untuk menguji keaslian madu  yaitu  madu akan menyala ketika dibakar dengan korek api,  atau telur bisa matang bila dimasukan ke dalam madu, tidak  akan rembes ketika diteteskan pada kertas koran, dan sebagainya.  Ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu ke air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, sebelum madu itu bercampur akan membentuk segi enam atau  mirip sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli.

Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut. Meski pengujian tersebut tidak seratus persen benar,  karena masih butuh pembuktian melalui laboratorium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar